Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang terhormat, Ketua Karang
Taruna Desa Suka Bersih, saudari Zahra Khairatun Nisa, serta teman - teman pemudi
Desa Suka Bersih yang saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT. yang telah memberi kita rahmat, sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Tidak lupa kita sampaikan shalawat
serta salam kepada Nabi Muhammad saw. Hari ini, saya akan berpidato tentang
menuntut ilmu.
Apakah anda tahu, apa modal
terwajib yang perlu dimiliki serta diupayakan oleh setiap remaja muslim?
Menuntut ilmu, baik ilmu agama atau ilmu pengetahuan lainnya. Mengapa harus
menuntut ilmu? Sebab, ilmu berkaitan dengan amal dan ibadah. Tanpa ilmu, kita
tidak dapat membedakan amal yang baik juga amal yang buruk. Ibnu Munir pernah
berkata,” Ilmu adalah syarat sebenarnya perkataan dan perbuatan, keduanya tidak
akan bernilai kecuali dengan ilmu. Maka, ilmu harus ada sebelum perkataan dan
perbuatan, karena ilmu merupakan pembenar sejati, sedangkan amal tidak akan
diterima kecuali dengan niat yang benar. Jadi, ilmu itu adalah modal. Modal
untuk membuka kunci kesuksesan serta untuk menjawab dan mencari solusi
permasalahan dunia.”.Orang - orang yang berilmu juga memiliki derajat yang
lebih tinggi dibandingkan orang yang beriman. Lalu, bagaimana dengan orang yang
beriman sekaligus berilmu?
Teman - teman yang saya cintai,
Ilmu sangatlah luas. Tidak ada
kata berhenti untuk menimba ilmu selama bumi masih berputar. Kemudian, letak
perbedaan orang beriman dan orang bodoh ada pada ilmu. Orang bodoh hanya akan
mengikuti hawa nafsu tanpa ilmu pengetahuan. Selain itu, masih banyak keutamaan
ilmu bagi para penimbanya. Setelah ilmu itu dicari,kita harus mengamalkan dan
menyampaikannya kepada orang lain. Tentunya kita sering mendengar “
Sampaikanlah walau satu ayat “. Jadi, ilmu yang anda miliki jangan disimpan
sendiri.
Intinya, ilmu yang bermanfaat
menjadi salah satu modal kita ke akhirat.Orang yang berilmu akan merasa haus
dan bodoh sehingga mereka ingin terus belajar dan belajar. Jangan hanya menjadi
seekor beruang besar ditengah hutan yang kecil. Tetapi, jadilah seekor beruang
kecil ditengah hutan yang besar. Semakin besar hutan tersebut, maka akan
semakin banyak tantangan, peluang, dan pelajaran yang bisa kita dapatkan.
Sekian dari pidato saya, apabila ada kata yang kurang berkenan saya mohon maaf.
Semoga kita selalu menjadi orang berilmu yang bermanfaat bagi orang lain.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
sumber : kutipan Buku Syabab panduan gaul syar'i muda - mudi muslim masa kini - Paaresma Elvigro